Tari
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan,
mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik
pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan.
Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan
menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita
dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.
pengertian tari tradisional
tari tradisional adalah suatu tarian yang tumbuh dan
berkembang di suatu daerah tertentu yang dianut secara turun temurun oleh
masyaraktnya. Tari tradisional umumnya memiliki nilai historis yang tinggi,
pedoman yang luas, dan berpijak pada adaptasi adat istiadat lingkungan sekitar
tempat tumbuhnya.
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/pengertian-tari-tradisional-klasik.html Beberapa contoh tari tradisional antara lain:
- Tari GandrungGandrung Banyuwangi berasal dari kata Gandrung, yang berarti tergila-gila.Tarian ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut.Tari Gandrung ini sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya.
Menurut catatan sejarah, gandrung pertama kalinya ditarikan oleh para lelaki yang didandani seperti perempuan dan menurut laporan Scholte (1927) instrumen utama yang mengiringi tarian gandrung lanang ini adalah kendang. Sedangkan, Gandrung wanita pertama yang dikenal dalam sejarah adalah gandrung Semi, seorang anak kecil yang waktu itu masih berusia sepuluh tahun pada tahun 1895.Pada mulanya Gandrung hanya boleh ditarikan oleh para keturunan penari gandrung sebelumnya, namun sejak tahun 1970an mulai banyak gadis-gadis muda yang bukan keturunan gandrung, yang mempelajari tarian ini dan menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian disamping mempertahankan eksistensinya yang makin terdesak oleh era globalisasi.Namun menurut sumber yang berbeda, tari gandrung konon lahir pada zaman Kerajaan Airlangga di Jawa Timur. Dalam suasana bersukaria, para prajurit keraton ada yang menabuh gamelan, ada yang menari. Mereka menari secara bergantian setelah penari sebelumnya menyentuh penonton yang berdiri di tepi arena.Pertunjukan Gandrung yang asli terbagi atas tiga bagian, yakni Jejer, Maju atau Ngibing dan Seblang Subuh .
Berdasarkan koreografinya,
Tari tradisional dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Tari Rakyat
Tari
Rakyat yaitu tarian
yang tumbuh dikalangan rakyat yang tempatnya
berbeda-beda. Dalam
pertunjukannya, setiap tarian juga memiliki ciri khas gerakan serta
namanya sendiri. Karakter tari rakyat pada umumnya yaitu gerak-gerak
spontanitas, dari keterampilannya masing-masing. Tari rakyat biasanya dinamakan
bagaimana lagunya. Jadi nama tari biasanya selaras dengan judul musik atau
judul lagu ketuk tilu.
Gerak
yang biasanya dipakai adalah gerakan Pencak Silat. Bahkan ada juga gerakan
manusia atau kelakuan binatang. Struktur tariannya biasanya terbagi menjadi
tiga bagian yaitu bagian satu biasanya disebut negan istilah arang-arang
bubuka/nyorong, bagian dua yaitu isi lagu misalnya Polostomo naék géboy, atau
gaplék saja, dan diakhiri oleh arang-arang panutup, lalu penutup.
2. Tari Klasik
tari klasik adalah tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton, hidup dan berkembang sejak zaman feodal, dan diturunkan secara turun temurun di kalangan bangsawan. Tari klasik umumnya memiliki beberapa ciri khas antara lain berpedoman pada pakem tertentu (ada standarisasi), memiliki nilai estetis yang tinggi dan makna yang dalam, serta disajikan dalam penampilan yang serba mewah mulai dari gerak, riasan, hingga kostum yang dikenakan. Berikut informasi selengkapnya mengenai Pengertian Tari Klasik Dan Contohnya .
Contoh Tari Klasik
Tari Bedhaya :
- a Endhel Pojok
b. Batak
c. Gulu
d. Dhada
e. Buncit
f. Endhel Apit Ngajeng
g. Endhel Apit Wuri
h. Endhel Weton Ngajeng
i. Endhel Weton WuriBerbagai jenis tari Bedhaya yang belum mengalami perubahan :
– Bedhaya Ketawang lama tarian 130 menit
– Bedhaya Pangkur lama tarian 60 menit
– Bedhaya Duradasih lama tarian 60 menit
– Bedhaya Mangunkarya lama tarian 60 menit
– Bedhaya Sinom lama tarian 60 menit
– Bedhaya Endhol-endhol lama tarian 60 menit
– Bedhaya Gandrungmanis lama tarian 60 menit
– Bedhaya Kabor lama tarian 60 menit
– Bedhaya Tejanata lama tarian 60 menitPada umumnya berbagai jenis Bedhaya tersebut berfungsi menjamu tamu raja dan menghormat serta menyambut Nyi Roro Kidul, khususnya Bedhaya Ketawang yang jarang disajikan di luar Kraton, juga sering disajikan pada upacara keperluan jahat di lingkungan Istana. Di samping itu ada juga Bedhaya-bedhaya yang mempunyai tema kepahlawanan dan bersifat monumental.Melihat lamanya penyajian tari Bedhaya (juga Srimpi) maka untuk konsumsi masa kini perlu adanya inovasi secara matang, dengan tidak mengurangi ciri dan bobotnya.
3. Tari Kreasi Baru
Tari kreasi baru adalah tari-tari klasik yang
dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia
baru. Tari kreasi baru merupakan salah satu rumpun tari yang mengalami
pembaharuan dari tari sebelumnya. Jenis tarian ini dapat dikatakan pula sebagai
tarian yang memiliki kebebasan dalam penciptaannya. Saat menciptakan tarian
ini, para koreografer akan mengacu pada tari tradisi di daerah setempatnya.
Beberapa koreografer bahkan ada yang mengambil gerakan tari dari daerah-daerah
lain dan mengkombinasikannya sebagai gerak tari yang lepas dari ikatan-ikatan
tradisi. Gerakan tari yang lepas dari ikatan tradisi ini sering disebut dengan
gerakan modern.
Endang Caturwati mengatakan, kreasi
baru merupakan karya yang dihasilkan atas kreativitas indvidual atau kelompok,
sebagai karya yang ditata dengan sentuhan atau cita rasa baru. Selain itu,
pengertian tentang tari kreasi baru juga dipaparkan oleh Arthur S Nalan sebagai
berikut:
Hasil ciptaan – ciptaan tari yang
muncul sekitar tahun 1950-an kerap kali disebut dengan tari kreasi baru. Untuk
lebih jelasnya tari kreasi baru merupakan wujud garapan tari yang hidup relatif
masih muda, lahir setelah tari tradisi berkembang cukup lama, serta tampak
dalam garapan tariannya itu telah ditandai adanya pembaharuan-pembaharuan
Tari kreasi baru merupakan jenis
tarian yang memiliki kebebasan dalam penciptaannya. Dalam penciptaan tersebut
para koreografer tari mengacu pada tari tradisi di daerah setempatnya, bahkan
ada juga para koreografer tari yang mengambil inspirasinya dari daerah-daerah
lain dan mencampurkan gerak tari yang lepas dari ikatan-ikatan tradisi yang
biasa disebut dengan gerakan modern.
Tari kreasi baru yang mendapat tempat
dalam dunia tari gaya surakarta. Selain tari yang bertaraf kraton (hofdans),
yang termasuk seni tari bermutu tinggi, di daerah Jawa Tengah terdapat pula
bermacam-macam tari daerah setempat.
Contoh Tari Kreasi Baru
Tari Merak (Jawa Barat)
Tari Merak merupakan salah satu ragam
tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak.
Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas
oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri. Merak yaitu binatang sebesar ayam,
bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota. Kehidupan merak yang
selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita
menginspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini. Dalam
pertunjukannya, ciri bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang dipakai
penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan
bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi
sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang
dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di
kepala setiap penarinya. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya
tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai
wanita dan laki-lakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul. Dalam
adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang
sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang
merak yang sedang bermesraan. Dari sekian banyaknya tarian yang diciptakan oleh
Raden Tjetje Somantri, mungkin tari Merak ini merupakan tari yang terkenal di
Indonesia dan luar negeri. Tidak heran kalau seniman Bali juga, diantaranya
mahasiswa Denpasar menciptakan tari Manuk Rawa yang konsep dan gerakannya
hampir mirip dengan tari Merak.